Covid-19 dalam Seni
Bacalah dengan seksama !!!
“COVID-19
& SITUASI SAAT INI”
COVID-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru
dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan,
Tiongkok, bulan Desember 2019. Yangmana gejala-gejala COVID-19 yang paling
umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin
mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau
diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara
bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan
tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil
pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit
COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia
(lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti
tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih
besar mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan
kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis.
Tenaga medis, yang dianggap sebagai garda terdepan dalam
penanganan pandemi virus corona, sudah disiagakan dan terus menjalankan
tugasnya di berbagai rumah sakit, khususnya rumah sakit rujukan. Namun, jumlah
tenaga medis yang ada dianggap masih kurang. Dilansir dari Liputan6, Indonesia masih banyak membutuhkan banyak tenaga
medis.
Koordinator Relawan Gugus Tugas COVID-19, Andre Rahardian,
mengungkap ada sekitar 1.500 dan 2.500 perawat yang dibutuhkan untuk menghadapi
mewabahnya virus Corona yang telah menyebar ke berbagai provinsi di Indonesia. Tenaga
medis yang dibutuhkan, seperti dokter spesialis paru, dokter spesialis anesti,
dokter umum pranata laboratorium, bagian administrasi rumah sakit, hingga sopir
ambulans.
Dalam kesempatan ini, Andre Rahardian mengungkapkan,
Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas COVID-19 memanggil warga yang
terketuk, untuk menjadi relawan dan membantu penanganan pasien
yang terjangkit virus Corona hingga pasien yang masuk kategori pasien
dalam pengawasan (PDP).
Pandemi
Covid-19 di Indonesia memiliki dampak multi sektor, dari kesehatan, pendidikan,
sosial, ekonomi, hingga aktivitas beribadah di masyarakat. Dampak pada
sektor-sektor tersebut kian hari mulai dirasakan masyarakat. Ini tersebab
menyangkut persoalan kesejahteraan sosial masyarakat. Kesejahteraan
sosial masyarakat di sini berkaitan dengan kesehatan, kondisi ekonomi domestik
rumah tangga, rasa aman-nyaman, serta kualitas hidup yang baik. Sehingga
masyarakat yang sedang dihadapkan pada pandemi Covid-19 dapat tetap memenuhi
kebutuhan dasarnya dan menjalankan fungsi sosialnya. Oleh karena itulah
pemerintah selain berfokus utama penanganan pandemi Covid-19, juga jangan
mengesampingkan kondisi kesejahteraan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
Jika kesejahteraan masyarakat diabaikan, dikuatirkan akan memicu kerentanan
sosial yang masif di masyarakat. Ini tentu semakin membuat situasi dan kondisi
di Indonesia bisa seperti benang kusut. Menyelesaikan satu masalah, muncul
masalah lain.
Dampak kerentanan sosial dapat membuat masyarakat melakukan tiga tindakan
yang saling terkait, yaitu tindakan apatis, tindakan irasional, dan tindakan
kriminal. Hal ini bisa kita lihat pada fenomena masyarakat yang terjadi saat
ini. Sehingga apa yang terjadi pada masyarakat merupakan kulminasi dari
kerentanan sosial yang kini sedang dihadapi oleh masyarakat.
Sumber : https://kolom.tempo.co/read/1326074/covid-19-kerentanan-sosial-dan-gagalnya-physical-distancing
Saat
ini Indonesia telah menjadi salahsatu negara Pandemi bahkan menuju Epidemi.
Indonesia yang semula diketahui warganya terjangkit akibat terkontaminasi virus
dari negara lain, saat ini telah menuju penularan berskala lokal. Tentunya dengan PSBB ini Pemko Pekanbaru
sejatinya tidak ingin menambah tekanan sosial dan psikologis kepada
masyarakat. Melainkan sebagai upaya untuk memberi rasa aman kepada warga
akan bahaya Covid 19 yang sudah menelan ratusan jiwa.
Saat
ini tingkat kesadaran masyarakat berangsur-angsur mulai terlihat dan semakin
membaik. Masyarakat mulai sadar setiap detik virus corona mengancam. Siapa saja
bisa terpapar. Baik orang miskin, kaya, pejabat maupun tidak pejabat. Bagi
masyarakat yang saat ini berkemampuam menghadapi bencana corona, lebih memilih
stay at home atau dirumah saja. Lalu bagaimana DAYA masyarakat yang tidak berkemampuan
saat bencana ini?.
Hanya
ada dua pilhan. Pilihan "Simalakama". Bertahan dirumah dalam
ketidakmampuan, kelaparan, lalu terancam mati. Atau keluar rumah cari nafkah
demi memenuhi kebutuhan keluarga, terancam virus corona, lalu terancam mati.
Dalam
menghadapi bencana ini pemerintah mau tak mau harus seratus persen
menjamin keberlangsungan hidup semua rakyatnya tanpa memandang kasta dan
tingkat ekonomi, agar aturan yang dikeluarkan bisa secara optimal diikuti
masyarakat. Bila tidak, Wallahu A'lam Bishawab....
setelah membaca tulisan di atas, buatlah sebuah gambar atau lukisan ilustrasi yang menggambarkan tentang Covid-19 dan situasi indonesia saat ini, dengen ketentuan :
1. gambar menggunakan pensil 2b atau pensil berwarna (crayon) di atas buku gambar atau kertas hvs ukuran A4.
2. Tugas di kumpul mulai hari kamis tanggal 7 mei 2020 sampai paling lambatnya pukul 12.00 (12 siang) pada hari minggu 10 mei 2020.
3. Tugas di upload di IG atau FB masing-masing siswa
4. mengirimkan link tugas yang sudah di upload di IG atau FB masing di WA Grup.
5. jika ada hal-hal yang kurang jelas silahkan bertanya di WA pribadi.
Komentar
Posting Komentar