(XI IPA 2) Tata Busana, Tata Rias, Tata Rambut, Aksesoris / properti, tata lampu, tata suara

  

Nama                           : Hidayatul Asra, S.Sn, M.A.

Mata Pelajran              : SBDK

Kelas                           : XI IPA 2

Kode KD                     : 3.6 Mengevaluasi gerak Tari  berdasrkan Teknik Pementasan 

Materi                          Tata Busana, Tata Rias, Tata Rambut, Aksesoris / properti,  tata lampu, tata suara

Tujuan Pembelajaran   : Menganalisis teknik tata pentas tari kreasi baru 


بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

   Assalamualaikum Wr. Wb.

Tata Rias

Di dalam seni tari, keberadaan tata rias mampu memperbaiki penampilan, menyamarkan kekurangan, dan memperkuat karakter sesuai dengan peran yang dibawakan.

Fungsi tata rias adalah sebagai berikut:

1) Mengubah yang alamiah (nature) menjadi yang budaya (culture) dengan prinsip mendapatkan daya guna yang tepat

2) Mengatasi efek tata lampu yang kuat.

3) Membuat tampilan wajah dan kepala sesuai dengan peranan yang dikehendaki.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkanuntuk tata rias pentas tari adalah sebagai berikut.

a Lighting, harus diperhitungkan agar rias tetap jelas terlihat. Lighting dengan menggunakan lampu general tidak masalah, tetapi harus diantisipasi jika sewaktu-waktu lampunya redup

b. Jarak antara pemain dan penari. Jika jaraknya dekat dengan penonton, riasan tidak harus tebal dan warna tidak harus menyolok. Riasan dapat dibuat sedikit lebih tebal dibanding riasan sehari-hari.

Tata Busana

Busana tari atau kostum adalah semua yang dipakai penari di atas pentas, dari ujung kaki sampai kepala. Kostum yang bagus tidak identik dengan mahal, yang penting efeknya diatas pentas. Jadi kostum yang bagus bisa jadi dibuat dari bahan yang murah, tetapi desainnya bagus, harmonis atau selaras.

Fungsi Dari kostum sebagai berikut:

a. Membantu menghidupkan perwatakan pelaku Fungsi utama kostum adalah untuk menghidupkan

perwatakan pelaku. Melalui kostum akan terlihat tokoh tersebut dari golongan bangsawan atau rakyat jelata, orang kaya atau miskin, petani atau pegawai kantor.

b. Memperlihatkan individualisasi peranan Gaya dan warna kostum dapat membedakan latar dan

watak penari. Contohnya, baju prajurit tentu berbeda dengan baju petani di rumah atau rakyat jelata, baju pesta berbeda dengan baju saat berada di pasar.

C. Memberi fasilitas dan membantu gerak pemain Kostum atau busana yang ideal adalah yang nyaman dilihat dan digunakan. Nyaman dilihat berarti mode baju dan  kombinasi warnanya sesuai. Nyaman digunakan berarti terbuat dari bahan kain yang jatuhnya' kain di badan penari terlihat bagus, tidak kebesaran atau kekecilan, serta tidak mengganggu gerak penari. Penari tetap dapatleluasa bergerak tanpa gangguan.

Kostum yang dikenakan saat pementasan dapat diperoleh dengan cara membuat baru, memadu-padarikan busana yang sudah ada, atau menyewa. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika membuat baru, biaya dan waktu yang dibutuhkan tentu akan lebih besar dan lebih lama. Akan tetapi, terdapat kepuasan tersendiri ketika busana sudah jadi dan sesuai dengan keinginan hati. Menyewa atau memadu- padankan dari bahan yang sudah ada tentunya akan lebih menghemat waktu dan biaya, tetapi pilihannya terbatas pada bahan dan model yang sudah ada saja.

Hal yang perlu diingat adalah pemakaian kostum tari harus rapi dan kuat. Jangan sampai di panggung ada kain yang melorot atau ada aksesori yang lepas. Selain itu, hindari pemakaian kostum yang terlalu besar agar penari tidak terlihat “tenggelam". Oleh karena itu, penting dilakukan proses fitting jauh-jauh hari sebelum pementasan sehingga masih ada waktu jika kostum perlu dibesarkan atau dikecilkan lagi.

Tata Rambut

Secara garis besar, tata rambut dibagi menjadi dua, yaitu dibiarkan lepas/ diurai atau dikuncir dan dibuat sanggul.Penataan rambut termasuk dalam pakaian kepala Corak pakaian kepala tergantung pada corak kostum. Tata rambut juga dapat dimasukkan ke dalam make-up. Kostum dan make up memperkuat karakter atau peranan yang dibawakan Tata rambut disesuaikan dengan wajah dan bentuk tubuh penari.

Jenis tata rambut Indonesia sangat banyak. Selain sanggul modern, di Jawa terdapat sanggul (gelung/konde) beraneka bentuk, seperti gelung tekuk, kadal menek, unthuk cacing, bentuk angka 8 berdiri atau melintang, gelung Bali, dan gelung Sunda. Pemakaian model tata rambut tersebut selain disesuaikan dengan karakter atau peran yang dibawakan dalam tari, juga disesuaikan dengan sejarah. Jika membawakan tokoh masa lalu, tata rambut akan disesuaikan dengan masa itu. Contohnya, tata rambut zaman Majapahit tidak sama dengan tata rambut zaman Mataram.

Aksesori dan Properti

Aksesori adalah semua jenis perhiasan, seperti subang, anting, kalung, gelang, kembang goyang, cunduk mentul, suren, jungkat, centhung, penetep, karset, bros, cincin, sabuk, selendang, dan kipas. Sebagian dari benda-benda tersebut dapat juga berfungsi sebagai properti tari.

Properti adalah semua jenis peralatan yang dibutuhkan untuk digunakan dalam pagelaran tari, baik itu dipegang maupun dipakai oleh penari. Properti dapat juga merupakan bagian kostum yang bukan pakaian-pakaian dasar, melainkan ditambahkan demi efek dekoratif, atau mempertegas karakter. Properti tari berbeda dengan properti teater. Properti tari meliputi kaus tangan, perhiasan, dompet, atau ikat pinggang.Kebutuhan properti disesuaikan dengan tema tari yang dibawakan. Terkadang agak sulit membedakan properti dengan aksesori pakaian pentas. Karena perbedaannya tidak selalu jelas Sebuah benda dapat sekaligus menjadi aksesori dan properti.

Tata Lampu untuk Setting Panggung

Keberadaan tata lampu merupakan unsur pendukung yang penting dalam tata pentas tari. Tata lampu berfungsi memberikan penerangan pada penari yang sedang menari di atas panggung. Selain itu, keberadaan tata lampu juga berfungsi menghidupkan suasana dari seni tari yang dibawakan sehingga penonton dapat lebih menikmati dan menghayati tarian yang dipentaskan

Tata Suara dalam pementasan

Pengaturan tata suara terkait dengan bunyi atau volume dalam sebuah pertunjukan. Tata suara diatur sedemikian rupa agar seluruh penari dan penonton dapat mendengar dengan jelas lagu yang digunakan sebagai pengiring tari. Tata suara yang bagus akan mendukung keberhasilan pementasan tari karena penari dapat lebih menjiwai tarian yang sedang dibawakannya.

 

Perintah Tugas : Catatlah Materi di atas Materi di atas merupakan cakupan  hal-hal yang akan muncul pada UTS 

 

sekian penjabaran bapak hari ini lebih kurangnya bapak mohon maaf bapak tutup wasallamualikum.wr.wb 

 

Komentar

  1. Adin Adry Tjindarbumi
    XI IPA 2

    BalasHapus
  2. M. Raffi Rizky Afridho
    XI IPA 2

    BalasHapus
  3. Novian Wibowo Pramono
    XI IPA 2

    BalasHapus
  4. Muhammad Dwi Maryan P
    XI IPA 2

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Kelas X IPS 1 & IPA 2) Contoh Kritik Seni Rupa

(KELAS X) Prinsip Dasar Karya Seni Rupa Dua Dimensi