(Kelas XI IPA 3) Teater Modern

   السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Sebelum mulai membaca dan memahami materi bapak hari ini, marilah sejenak kita mengucapkan بسم الله الرحمن الرحيم dan berdoa semoga kita semua sehat dan semangat untuk mengikuti proses pembelajaran disetiap harinya dan bapak ingatkan juga untuk tidak lupa melaksanakan shalat wajib dan shalat duhanya, semoga kalian selalu istiqomah dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan ibadahnya. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin...

Untuk Materi SBDK Hari ini adalah Teater Modern. 


Pengertian Seni Teater

 Untuk memahami pengertian teater, kita bisa mulai membahasnya dari sejarah kata ‘teater’. Kata teater berasal dari bahasa Inggris ‘theater’ atau ‘theatre’. Sedangkan dalam bahasa Perancis, kata ini berasal dari ‘théâtre’ dan pada bahasa Yunani dari kata ‘theatron. 

 

Jadi, secara etimologis, pengertian kata “teater” adalah tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan jika dilihat dari makna istilah, kata teater berarti segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk konsumsi para penonton atau penikmatnya.

 

Istilah teater juga dapat diartikan dalam dua cara, yakni dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, teater diartikan sebagai sebuah drama atau perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas pentas, serta disaksikan oleh banyak orang dan berdasarkan naskah yang tertulis. 

 

Sedangkan dalam arti luas, teater diartikan sebagai segala adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang banyak, dapat berupa ketoprak, dagelan, ludruk, wayang, janger, mamanda, sulap, sintren, akrobat, dan lain sebagainya.




Pengertian Seni Teater (Drama) Menurut Para Ahli

1. Moulton

Menurut Moulton menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk suatu gerakan (life presented in action).


2. Balthazar Vallhagen

Menurut Balthazar Vallhagen menyatakan bahwa Drama ialah suatu kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan suatu gerakan.


3. Ferdinand Brunetierre

Menurut Ferdinand Bruneterre menyatakan bahwa drama harus melahirkan sebuah kehendak dengan suatu action atau gerak.


4. Budianta, dkk (2002)

Menurut Budianta menyatakan bahwa Drama ialah suatu genre sastra yang dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya suatu percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.


5. Tim Matrix Media Literata

Menurut TMML menyatakan bahwa Drama ialah suatu bentuk kisahan yang menggambarkan suatu kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan.


6. Seni Handayani & Wildan

Menurut Seni Handayani & Wildan Drama ialah suatu bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yaitu seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.


7. Anne Civardi

Menurut Anne Civardi menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah yang diceritakan lewat sebuah kata-kata dan gerakan.

Perbedaan Teater dan Drama

Istilah teater seringkali dikaitkan dengan drama. Kedua hal ini dianggap memiliki hubungan yang sangat erat dan identik. Padahal, pada prinsipnya, istilah teater dan drama adalah dua istilah yang berbeda. Drama adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Kuno ‘draomai’ yang artinya bertindak atau berbuat, serta dalam bahasa Perancis dari kata ‘drame’ yang berarti menjelaskan tingkah laku kehidupan kelas menengah.

 

Dari penjelasan ini, dapat diketahui mengenai perbedaan teater dan drama. Teater berkaitan langsung dengan pertunjukkan, sedangkan drama berkaitan dengan peran atau naskah cerita yang hendak dipentaskan.

adi, hubungan dari keduanya adalah teater menjadi visualisasi drama atau drama yang dipentaskan di atas panggung serta disaksikan oleh para penonton. Dapat dikatakan pula bahwa drama adalah bagian atau salah satu unsur teater.

Fungsi Seni Teater

Seiring perkembangan jaman, fungsi teater juga mengalami perkembangan. Dulunya, seni teater difungsikan sebagai sarana upacara atau hiburan. Tapi kini fungsi teater juga mencakup sarana pendidikan. Sebagai bagian dari seni, teater tak cuma dikonsumsi oleh masyarakat sebagai hiburan saja. Teater kini juga berperan dalam nilai afektif dalam masyarakat.


Adapun fungsi teater meliputi :
1. Teater sebagai Sarana Upacara

Teater pada awalnya hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos serta sebagai upacara pesta untuk dewa Apollo. Fungsi teater untuk kepentingan upacara ini tidak memerlukan penonton. Penonton teater ini sudah menjadi bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia, seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara juga dikenal sebagai teater tradisional.


2. Teater sebagai Media Ekspresi

Teater termasuk bentuk seni yang berfokus utama pada laku dan dialog. Dalam praktiknya, para seniman teater akan mengekspresikan seninya di dalam bentuk gerakan tubuh dan juga dalam ucapan-ucapan.


3. Teater sebagai Media Hiburan

Teater juga berperan sebagai sarana hiburan. Dalam hal ini, sebelum pementasan teater dilakukan, harus terdapat persiapan dengan usaha maksimal. Dengan begitu, diharapkan para penonton akan terhibur lewat pertunjukan yang digelar.


4. Teater sebagai Media Pendidikan

Teater adalah seni kolektif. Hal ini berarti bahwa teater tidak hanya dikerjakan secara individual saja. Untuk mewujudkan seni teater, diperlukan kerja tim yang harmonis. Apabila suatu teater dipentaskan, maka diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain dapat tersampaikan pada para penontonnya. Sebab, umumnya  manusia akan lebih mudah mengerti suatu nilai baik atau buruk melalui pertunjukan, dibandingkan jika hanya membaca lewat sebuah cerita.


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Tharissa nadia k
    XI IPA 3

    * maaf pak saya pake akun cece soalnya akun saya eror pak

    BalasHapus
  3. Reza febriana
    XI IPA3

    *maaf pak saya pake akun cece soalnya akun saya eror pak gabisa dibuka

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(KELAS X) Prinsip Dasar Karya Seni Rupa Dua Dimensi

(Kelas X IPS 1 & IPA 2) Contoh Kritik Seni Rupa