(Kelas X IPS 3 & IPA 4) Kritik Karya Seni Rupa
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
Sebelum mulai
membaca dan memahami materi bapak hari ini, marilah sejenak kita
mengucapkan بسم الله الرحمن الرحيم dan berdoa semoga kita
semua sehat dan semangat untuk mengikuti proses pembelajaran disetiap harinya.
aamiin...
Materi SBDK Hari ini adalah yaitu belajar memahami tentang Kritik Karya
Seni Rupa. Adapun tujuan dari pembelajaran ini adalah agar siswa mampu
:
1.
Mengidentiikasi
jenis, tujuan dan manfaat kritik karya seni rupa;
2.
Mengidentifikasi
prosedur dan tata cara kritik karya seni rupa;
3.
Mengidentifikasi
dan mendeskripsikan jenis, fungsi, tema, dan nilai estetis karya seni rupa
dalam kritik seni rupa;
4.
Membandingkan
jenis, fungsi, tema, dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik seni rupa;
5.
Menunjukkan
sikap tanggungjawab dalam proses menulis kritik karya seni rupa;
6.
Membuat
tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi,simbol, dan nilai estetis
karya seni rupa berdasarkan hasil pengamatan;
7.
Mengkomunikasikan
tulisan karya seni rupa.
Silahkan
pahami materi kritik seni rupa di bawah ini dengan seksama …..
Kritik Karya Seni Rupa
A. Pengertian Kritik
Secara umum istilah apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni
berarti memahami sepenuhnya seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif(peka)
terhadap segi-segi estetikanya. Apresiasi dapat juga diartikan berbagi
pengalaman antara seniman (perupa) dan penikmat karya, bahkan ada yang
menambahkan, menikmati karya seni sama artinya dengan menciptakan kembali.
Kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni dapat diartikan sebagai
upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta
menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya.
Ada 2 fungsi dari kegiatan apresiasi seni yaitu pertama, adalah
agar kita dapat meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada karya bangsa sendiri
dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia, kedua bersifat khusus, ada
hubungannya dengan kegiatan mental kita yaitu penikmatan, penilaian, empati dan
hiburan.
Pengertian kritik dalam seni tidak diartikan sebagai kecaman
yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Hampir sama dengan
apresiasi, kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni.
Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan
untuk memahami (apresiasi) kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh
kesenangan.
B.
Jenis Kritik
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas.
Berdasarkan pendekatannya seperti yang disampaikan oleh Feldman(1967) yaitu
kritik populer(popular criticism), kritik jurnalistik(journalistic criticism),
kritik keilmuan(scholary criticism), dan kritik pendidikan(pedagogical
criticism). Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula
beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan
instrumentalistik. Kritik formalistik melihat kualitas karya berdasarkan
konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, teknik, bahan dan
medium yang digunakan dalam berkarya seni. Kritik ekspresivistik lebih tertarik
untuk menilai sebuah karya berdasarkan kualitas gagasan dan perasaan yang ingin
dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni.
Jenis kritik yang lainnya yaitu kritik instrumentalistik, adalah
jenis kritik seni yang cenderung menilai karya seni berdasarkan kemampuannya
mencapai tujuan moral, religius, politik atau psikologi.
C.
Fungsi Kritik Karya
Seni Rupa
Kritik karya seni rupa memiliki fungsi yang sangat penting dalam
dunia seni rupa dan dalam pendidikan seni. Fungsi yang pertama yaitu
menjembatani persepsi dan apresiasi artistic dan estetik karya seni rupa,
antara pencipta(perupa), karya, dan penikmat seni. Bagi perupa, kritik seni
berfungsi untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun
kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiator atau penikmat karya
seni, kritik seni membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan
pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas.
D.
Menulis Kritik
1. Mendiskripsi, adalah tahapan dalam
kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang
dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil
kesimpulan.
2. Menganalisis, adalah tahapan dalam kritik
karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau
unsure-unsur pembentuknya.
3. Menafsirkan, adalah tahapan penafsiran makna
sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, symbol yang dihadirkan dan
masalah-masalah yang dikedepankan.
4. Menilai, merupakan tahapan yang menjadi cirri
dari kritik karya seni. Mengevaluasi atau menilai secra kritis dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Membandingkan
sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
b.
Menetapkan tujuan atau
fungsi karya yang dikritisi
c.
Menetapkan sejauh mana
karya yang ditetapkan “berbeda” dari yang telah ada sebelumnya
d.
Menelaah karya yang
dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu
melatarbelakanginya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMutia Az Zahra
BalasHapusX IPS 3
Ammara Dara Aisyah
BalasHapusX IPS 3
Delta Atita
BalasHapusX IPA 4
Intan Marlida
BalasHapusX IPS 3
Noviya Putri
BalasHapusX IPS 3
Damara Khadafi
BalasHapusX IPS 3
Bagus Anggoro Putra
BalasHapusX IPS 3
Calista Manda Widyapalastri
BalasHapusX Ipa 4
Charina shelviani
BalasHapusX ipa4
Aryo Bagaskoro
BalasHapusX IPA 4
Angken Kesuma Dewi
BalasHapusX IPA 4
Hani Gita Salsabila
BalasHapusX IPA 4
Dayyan Nasywa Salsabila
BalasHapusX IPS 3
Joko Prayogo
BalasHapusX IPA 4